Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi kembali mengadakan kuliah wajib kapita selekta pada Jum’at (29/03/19) bertajuk Toray Advance Materials Technology and Japanese Working Culture. Materi disampaikan oleh Dr. Hasanudin Abdurakhman, Beliau saat ini menjabat sebagai General Manager for Business PT Toray Industries Indonesia. Kuliah diawali dengan penyampaian materi mengenai teknologi dan bisnis bahan maju (advanced materials). Advanced materials atau bahan yang maju adalah bahan yang direkayasa sesuai kebutuhan/bahan fungsional. Aspek ilmu bahan adalah structure, properties, performance, processing, dan characterization. Bahan dapat diklasifikasikan menjadi logam, keramik, polymers, dan composite. Bapak Dr. Hasanudin Abdurakhman juga memberikan contoh perkembangan bahan dan contoh penggunaan bahan untuk pengembangan teknologi di era saat ini.
Materi selanjutnya dilanjutkan dengan penjelasan mengenai contoh aplikasi ilmu rekayasa bahan yang ada di perusahaan yaitu di PT. Indonesia Toray Industries. PT Indonesia Toray Industries mulai berdiri sejak tahun 1926, produk utama hingga tahun 1950an rayon (salah satu bahan fiber dari tanaman). Saat ini Toray mengolah synthetic fiber untuk pakaian, plastic dan chemicals, IT-related products, carbon fiber composite materials, environment dan engineering, life science dan layanan lainnya. Produk-produk Toray telah banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, mulai dari pakaian, pembalut, layar ponsel, hingga badan pesawat terbang.
PT. Indonesia Toray Industries terus berkembang melakukan riset hingga akhirnya bisa menjadi perusahaan besar seperti saat ini. Hal ini pula yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di Jepang yang dimana mereka menerapkan sebuah prinsip bernama Shokunin yang berarti orang yang sangat ahli, tekun, dan serius menghasilkan produk yang menjadi identitas orang tersebut. Walaupun banyak industri di Jepang yang sebagian besar dimulai dari industri rumahan, dengan menggunakan ketekunan Shokunin, industri tersebut bisa menjadi perusahaan besar contohnya Toyota dan Honda. Budaya lainnya di Jepang yang bisa menjadi contoh adalah menjaga kebersihan dan ketepatan waktu dalam bekerja. Ilmu yang disampaikan oleh Bapak Dr. Hasanudin Abdurakhman diharapkan nantinya bisa memberikan pengetahuan dan motivasi bagi mahasiswa dalam aspek ilmu teknologi rekayasa bahan dan juga membiasakan diri menjadi pribadi yang tekun, menjaga kebersihan, dan senantiasa tepat waktu seperti budaya di Jepang yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Sebelum kuliah diakhiri, mahasiswa diberikan kesempatan untuk diskusi mengenai materi yang telah disampaikan.