Dalam rangka mempererat komunikasi dengan para alumni, pada Kamis, 7 Mei 2015, perwakilan dosen JTETI FT UGM berkesempatan berkunjung ke Riau dan melakukan silaturahmi dengan para alumni yang berdomisili di sana. Pertemuan dengan alumni diadakan dua kali, yang pertama di Duri, Riau di kawasan Chevron Indonesia. Suasana kekeluargaan dan keakraban hadir di tengah diskusi santai dengan para alumni yang kebanyakan yang bekerja di Chevron Indonesia. Dalam diskusi dan sharing tersbut, tim JTETI FT UGM mendapatkan banyak masukan diantaranya :
1. Penting pembekalan kemampuan beradaptasi dan softfkills para mahasiswa.
2. Pengetahuan bahwa IP tinggi tidak jaminan mudah beradaptasi.
3. Pengetahuan etika dalam wawancara sangatlah perlu
4. Penting untuk diakana sesi tentang apa yg perlu disiapkan dalam mempersiapkan kuliah dan sesi ttg apa yg perlu disiapkan menjelang kerja.
5. Memperbanyak sesi mahasiswa untuk bisa presentasi dan kerja kelompok.

Setelah melakukan ramah tama di kawasan industri Chevron Indonesia, duri, Riau, rombongan JTETI FT UGM kembali melakuakn temu alumni di Politeknik Caltex Riau, Rumbai, Pekanbaru. Acara temu alumni ini dilaksanakan di hari yang sama, dengan mengambil latar waktu malam hari. Acara dimulai pukul 19.00 yang dipimpin langsung oleh Bapak Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi. Temu alumni yang dihadiri sekitar 40 an peserta ini berlangsung dengan santai dan kekeluargaan. Hasil temu alumni tersebut antara lain adalah masukan dan saran dari para alumni dalam rangka memajukan pendidikan di JTETI FT UGM. Adapun saran dan masukannya sebagai berikut ,
1. Industrial standard sudah mulai dikenalkan di bangku kuliah.
2. Perlu diperbanyak kuliah-kuliah umum dgn mendatangkan praktisi. Perlu dipersiapkan juga menghadapi MEA.
3. Dosen perlu juga memberikan kuliah umum di perusahaan atau industri.
4. JTETI menjadi partner untuk membantu memberikan solusi di masalah industri.
5. Kuliah jarak jauh untuk industri.
6. Sertifikasi menjadi perhatian untuk industri. Memperbanyak sertifikasi di JTETI
7. Mempelajari peralatan yang digunakan di industri. Banyak peralatan di industri yang mungkin sudah expired tetapi sebenarnya bisa dipakai untuk pelatihan bagi mahasiswa sehingga dapat mengjukan surat permohonan hibah.
8. Memperbanyak kuliah dalam bahasa Inggris.
9. Menciptakan lulusan S1 yang siap ditempatkan dan siap beradaptasi.