Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi kembali mengadakan kuliah wajib kapita selekta pada Jum’at (26/04/19) bertajuk Kebijakan Energi Nasional yang pada kali ini disampaikan oleh Bapak Prijandaru Effendi yang saat ini menjabat sebagai ketua Indonesia Geothermal Association. Indonesia Geothermal Association merupakan organisasi yang dipercaya pemerintah untuk mengembangkan sumber energi panas bumi Indonesia. Kebijakan energi nasional dibuat untuk memastikan Indonesia memiliki sumber energi yang cukup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sumber energi di Indonesia sekarang masih mengandalkan minyak dan gas, dimana harganya fluktuatif. Target pada tahun 2025, ada pembaharuan energi mulai dari minyak, gas, dan batubara yang tidak dapat dihindari serta ada peningkatan penggunaan sumber energi baru (seperti nuklir) dan terbarukan (seperti air, angin, panas bumi, dan sebagainya). Pilihan energi baru terbarukan yang sustainable atau dengan reliability tinggi adalah panas bumi. Penggunaan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan diharapkan juga dapat membawa pengaruh positif dalam menanggulangi perubahan iklim.
Pada kesempatan kuliah tersebut disampaikan pula materi yang dibawakan oleh pemateri kedua yaitu Bapak Ismoyo Argo dari Supreme Energy. Beliau menjelaskan mengenai project geothermal yang dikembangkan oleh Supreme Energy di Muara Laboh. Rantau Dedap dan Rajabasa. Beliau menjelaskan mengenai tahapan yang dilakukan oleh Supreme Energy dan partner dari awal memulai project hingga progress yang sudah tercapai saat ini. Beliau memberikan gambaran sedikit mengenai keberlangsungan project di ketiga wilayah tersebut. Kuliah berlangsung dengan aktif karena mahasiswa dan pemateri dapat membangun diskusi yang baik mengenai materi yang disampaikan dan banyak juga mahasiswa yang mulai tertarik dan concern terhadap isu-isu yang terkait dengan kebijakan energy.