Bukan hal yang mudah untuk menjawab “apa alasan-mu memilih melanjutkan kuliah di program studi ini?”. Pertanyaan sederhana tersebut sempat dilontarkan oleh Dr.-Ing Hutomo Suryo Wasisto kepada segenap hadirin peserta Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi pada hari Senin 9 September 2019 di Bulaksumur Hall Lantai 1 Gadjah Mada University Club (UC UGM). Bukan tanpa alasan mengapa beliau melontarkan pertanyaan tersebut kepada hadirin, karena berawal dari pertanyaan itulah yang akan menentukan arah hidup kita di masa yang akan datang.
“Towards development of international career as a world class scientist in Germany” itulah topik yang dibawakan oleh Dr.-Ing. Hutomo Suryo Wasisto yang merupakan salah satu alumni DTETI 2004 dalam kesempatan kuliah umum tersebut. Mengawali acara tersebut Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D. selaku ketua Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi menekankan bahwa acara ini diselenggarakan bukan tanpa tujuan, melainkan sebagai pemberian bekal awal kepada mahasiswa sebagai salah satu civitas akademika agar tidak kehilangan arah dalam menentukan pilihan di masa yang akan datang. Harapan beliau atas terselenggaranya acara ini adalah bahwa mahasiswa harus mulai sadar diri sejak awal bahwa tantangan yang dihadapi saat ini sangat kompleks, bukan hanya persaingan lokal saja yang harus diantisipasi melainkan scope-nya adalah global. Tepat kiranya bagi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM untuk menghadirkan Dr.-Ing. Hutomo Suryo Wasisto yang secara nyata sudah berkiprah sebagai scientist kelas dunia. Beliau sangat berharap bahwa bermula dari acara ini kelak akan bermunculan Itok-Itok lain (“Itok” adalah sapaan akrab Dr.-Ing. Hutomo Suryo Wasisto) yang pada akhirnya akan membawa bangsa dan negara ini bergerak menuju tingkat yang lebih baik di gelanggang internasional.
Nano Technology adalah bidang yang ditekuni oleh Dr.-Ing Hutomo Suryo Wasisto, melalui keahliannya tersebut telah mengantar beliau sebagai Research Group Leader di Laboratory for Emerging Nanometrology (LENA) dan Institute of Semiconductor Technology (IHT), Technische Universität Braunschweig, Braunschweig, Jerman. Sungguh sebuah posisi yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak dan pikiran “Itok” muda yang pada awalnya justru berminat pada ilmu kedokteran. Dua kali gagal tes untuk menembus masuk UGM untuk mengambil ilmu kedokteran justru menjadi jalan bagi Itok untuk mencapai kesuksesan akademik di dunia engineering dengan berhasil meraih gelar Doctor-Ingenieur (Dr Ing) in Electrical Engineering, Information, and Physics dengan status Summa Cum Laude pada usia 26 tahun di Technische Universitat Braunsweig.
Berbagai kisah gagal, kisah sukses, dan kiat-kiat untuk meneguhkan diri menjadi insan yang terbaik dikupas tuntas oleh pembicara dalam sesi Kuliah Umum kali ini, diskusi dan tanya jawab dengan audience pun berlangsung cukup interaktif yang dipandu oleh Dr. Sigit Basuki Wibowo selaku moderator dalam Kuliah Umum kali ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Artin Wuriyani, seorang woman entrepreneur yang berkiprah melalui bisnis digital yang sangat berbau milenial yaitu startup yang dibanderol dengan nama “Selena”, yaitu sebuah market place yang mempertemukan antara penjual dan pembeli di bidang jasa aktivitas leisure, yang meliputi traveling, akomodasi perhotelan, kuliner, film, konser musik, serta keinginan untuk mengenal budaya yang beragam yang telah berkembang menjadi konsumsi gaya hidup masa kini. “Encouraging Young Entrepreneur through Digital Platform“ adalah tema yang diangkat beliau dalam sesi Kuliah Umum kali ini. Pada awalnya beliau melihat 3 hal penting ini sebelum mengembangkan “Selena”: yaitu adanya masalah, kebutuhan, dan peluang yang muncul pada jasa aktivitas leisure tersebut.
Sama halnya dengan apa yang telah disampaikan oleh Dr.-Ing Hutomo Suryo Wasisto, Ibu Artin menyampaikan bahwa dalam menjalankan roda bisnisnya beliau pun juga banyak mengalami berbagai hambatan dan tantangan, akan tetapi semua hal tersebut dapat diatasi dengan adanya “keyakinan” bahwa sekecil apapun yang dilakukan pasti akan membawa manfaat. Tidak ada sesuatu apapun yang tidak berguna selama dilakukan atas dasar niat tulus dan bertujuan untuk kebaikan.
Rupanya atas keyakinan tersebut telah membawa Ibu Artin Wuriyani menjadi sosok “Kartini Milenial”, kini apa yang telah dirintisnya berkembang menjadi sebuah usaha yang memiliki prospek yang sangat luar biasa di masa yang akan datang. Menjadi seorang CEO bukanlah hal yang mudah, tanpa dilandasi dengan tekad yang kuat, keyakinan, dan naluri bisnis yang tajam niscaya tidak akan mendudukkan seseorang pada posisi bergengsi tersebut.
Dua pembicara yang telah dihadirkan oleh Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi tersebut hanyalah contoh kecil yang merupakan bukti dari sebuah kegigihan, sebagaimana halnya yang disampaikan oleh Dr. Sigit Basuki Wibowo selaku moderator pada saat menutup diskusi dengan kesimpulan singkatnya, “Bermimpilah setinggi-tingginya, karena disaat kau jatuh maka kau masih terjatuh di antara bintang-bintang di langit”.
(ABW)