Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki hutan cukup luas, namun seiring dengan berjalannya waktu luas hutan semakin berkurang. Pemekaran wilayah hunian masyarakat adalah salah satu penyebabnya. Dengan adanya hal tersebut maka beberapa kelompok masyarakat mencoba melakukan penghijauan untuk menjaga agar Indonesia tetap hijau.
“Faktanya masyarakat perkotaan yang terlanjur berada di lingkungan sempit minim lahan memiliki kesulitan untuk menananm tanaman sebagai salah satu langkah membantu penghijauan. Sehingga diperlukan sebuah solusi yang memudahkan masyarakat untuk menanam diwilayah sempit seperti itu” kata Lina, Selasa(9/6).
Disisi lain, Indonesia memiliki jutaan anak bangsa yang dapat dididik sejak dini agar gemar menanam. Namun, untuk menumbuhkan kegemaran menanam tanaman pada generasi muda tidaklah mudah, perlu cara-cara yang unik dan menyenangkan agar diminati anak-anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tim PKM-K UGM yang terdiri dari Lina Nofita E E, Issara Okvia Dita, Laskar Pamungkas, Adi Prasetyo dan Lutfi Ariyansah memunculkan sebuah produk paket hidroponik bernama HypoLink (Hydroponic Learning Pack) yang berfungsi sebagai media pembelajaran anak dalam mencintai lingkungan dengan cara unik dan menyenangkan melalui menanam tanaman hidroponik.
Saat ini produk HypoLink tersedia dalam 3 macam paket yaitu paket TriPo (yang terdiri dari 3 set tanaman, nutrisi, benih, dan buku panduan), paket SixPo (yang terdiri dari 6 set tanaman, nutrisi, benih, dan buku panduan), serta paket PremiumPo (yang terdiri dari 9 set tanaman, nutrisi, benih, buku panduan dan HypoApps). Sedangkan jenis benih yang disediakan ada 4 pilihan yaitu sawi, selada hijau, selada merah dan bayam.
“Dengan adanya produk HypoLink ini, diharapkan mampu menjadi media belajar anak yang menyenangkan dan tentunya mudah digunakan” tambah Lina.
Penggunaan produk HypoLink ini cukup mudah dengan melalui 3 tahap yaitu pembenihan selama 2 minggu, perawatan selama ± 3 minggu dan panen, selain itu produk HypoLink ini hanya perlu waktu ± 5 minggu untuk dapat memanen sayuran yang ditanam. Selama masa pembenihan maupun perawatan akan ada pemantauan pertumbuhan tanaman dengan mengisi tabel pengamatan pada buku panduan sehingga diharapkan anak-anak dapat belajar memahami, teliti dan bersabar dalam menanam.
“Produk HypoLink ini cukup unik dan menarik buat anak-anak. Peluang usahanya pun cukup prospektif mengingat pembelajaran cinta lingkungan berbasis praktik secara langsung sangat perlu diberikan kepada anak sejak dini” tambah Avrin Nur Widiastuti selaku dosen pembimbing Tim PKM-K HypoLink.
“Beberapa waktu yang lalu Tim HypoLink telah melakukan roadshow ke beberapa sekolah dasar di DIY dan animo anak-anak terhadap produk HypoLink sangat tinggi. Anak-anak senang menyambut kehadiran paket HypoLink sebagai media belajar baru yang menyenangkan di kelas mereka” Imbuh Lina.
“Target terdekat kami adalah memperluas cakupan wilayah pemasaran produk HypoLink baik di wilayah Jogja maupun di luar wilayah Jogja.” Imbuh Dita mengakhiri perbincangan.
