Jum’at (03/10/17) Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan kuliah wajib Studium Generale dan pada kesempatan ini menghadirkan pemateri yaitu Bapak Michaele C. Putrawenas. Beliau saat ini menjabat sebagai Commercial Strategy Manager, Upstream Indonesia, Shell Indonesia. Topik yang disampaikan pada kuliah Studium Generale pada kesempatan tersebut adalah vision, perspective, dan big picture yang merupakan salah satu hal yang penting untuk ditanamkan kepada mahasiswa sebelum menempuh dunia kerja. Kuliah yang diikuti sebanyak 185 mahasiswa tersebut diawali dengan pembukaan oleh Bapak Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng, Ph.D sebagai salah satu dosen pengampu mata kuliah Studium Generale dengan memperkenalkan secara singkat mengenai profil pemateri yaitu Bapak Michaele C. Putrawenas.
Kuliah kemudian dilanjutkan dengan sesi pemateri yang diawali dengan pertanyaan kepada mahasiswa terkait materi yang akan dibahas dalam kesempatan tersebut. Beberapa mahasiswa mengemukakan bahwa kuliah akan membahas mengenai gambaran dan visi kedepan supaya tidak terlambat untuk melangkah selanjutnya. Bapak Michaele. C Putrawenas kemudian melanjutkan dengan pertanyaan mengenai demografi peserta pada mata kuliah tersebut yang tentunya memiliki demografi yang berbeda dan perbedaan itulah yang dapat dijadikan untuk mempelajari perspective yang berbeda. Pertanyaan kepada mahasiswa dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai perbedaan antara sekolah kejuruan dan universitas dan beberapa mahasiswa mengemukakan bahwa kejuruan mempelajari ilmu yang lebih spesifik sedangkan universitas memiliki inovasi dan analisis yang luas.
Bapak Michaele kemudian memaparkan akan pentingnya menguasai atau menanamkan beberapa hal yaitu ethos, problem solving, interpersonal skill dimana hal-hal tersebut dapat diperoleh pada kehidupan di perkuliahan dan lingkungan universitas. Beberapa mahasiswa kemudian ditunjuk untuk ke depan dan menggambarkan secara berantai sebuah rangkaian gambar yang menggambarkan suatu perspective dan big picture. Melalui gambar tersebut dijelaskan bahwa cara melihat big picture adalah dengan sebanyak mungkin melihat perspective yang ada di sekitar. Bapak Michaele juga memberikan contoh kepada mahasiswa mengenai big picture pada era Presiden pertama RI yaitu Presiden Soekarno pada tahun 1945.
Mahasiswa dituntut untuk seberapa besar nantinya dalam melihat big picture karena tantangan dunia kedepan yaitu pada global challenge akan sangat memperngaruhi mahasiswa terutama ketika memasuki dunia kerja nantinya. Beberapa mahasiswa mengemukakan bahwa contoh global challenge yang akan muncul nantinya adalah fenomena perubahan iklim atau cuaca, persediaan energy, persaingan masyarakat ekonomi ASEAN, dan teknologi. Selain hal-hal tersebut menurut Bapak Michaele bahwa global challenge lainnya yang akan dihadapi adalah berkaitan dengan food security, internet, dan gender. Setelah semua materi selesai kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi kuliah kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan kepada pembicara sebagai tanda terima kasih dari Departemen.