Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) kembali mengadakan kuliah Kapita Selekta pada Jum’at, 31 Maret 2017. Kapita Selekta merupakan kuliah yang dirancang membuka cakrawala baru di luar dimensi keteknikan bagi mahasiswa, yang tujuan akhirnya adalah untuk memperkokoh kompetensi lulusan sebagai Sarjana Teknik. Acara ini diadakan pukul 08.00 di Ruang 2.1. Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT) dengan mengundang Rico Usthavia Frans, managing director Digital Banking and Technology Bank Mandiri sebagai pembicara. Dalam sesi perkuliahan ini beliau membawakan materi tentang Digital Economy.
Pemahaman tentang digital economy adalah bagaimana upaya mendekatkan antara penyedia jasa dengan customer (pengguna jasa). Dicontohkan oleh Pak Rico bahwa saat ini sudah jarang sekali nasabah melakukan transaksi di kantor-kantor cabang Bank Mandiri, hal tersebut salah satunya adalah sebagai dampak dari kemajuan teknologi.
Dalam pemaparan lebih lanjut, Pak Rico mengatakan bahwa pemerintah bersama Bank Indonesia berupaya mendorong berbagai aktivitas layanan keuangan digital. Sektor pembayaran digital merupakan salah satu sektor yang saat ini dikembangkan oleh Bank Mandiri, hal tersebut karena dengan adanya layanan tersebut akan menyebabkan efisiensi di berbagai sektor. Digambarkan bahwa transaksi dengan berbasis cash money menimbulkan banyak sekali inefisiensi baik dari sisi pemilik uang, bank maupun bagi pemerintah. Inilah pekerjaan besar pemerintah maupun perbankan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mulai terbuka terhadap penggunaan transaksi elektronik.
Pemaparan Pak Rico menimbulkan pertanyaan dari peserta yang kemudian dibahas dalam diskusi interaktif. Pertanyaan yang terlontar adalah terkait dengan bagaimana upaya bank mandiri memberikan edukasi kepada para operator di merchant-merchant yang merupakan mitra Bank Mandiri yang turn over-nya cukup tinggi, yang mana hal tersebut menimbulkan masalah terhadap pengoperasian berbagai tools transaksi elektronik yang disediakan Bank Mandiri. Rico menyampaikan bahwa saat ini Bank Mandiri sudah memiliki banyak jaringan yang mampu menghandle permasalahan tersebut sehingga penanganan terhadap gangguan-gangguan yang muncul dapat dilakukan dengan waktu yang relatif singkat.
Latar belakang pendidikan Pak Rico Usthavia (yang saat ini menjabat sebagai managing director Digital Banking and Technology Bank Mandiri) yang merupakan Sarjana Teknik telah menumbuhkan kesadaran baru bagi peserta kuliah bahwa ternyata kemampuan problem solving adalah merupakan bekal utama bagi lulusan untuk mampu bersaing di dunia industri, dalam hal ini perbankan. Teknologi hanya merupakan tools sebagai enabler untuk memecahkan berbagai yang sifatnya adalah non teknis, sehingga sebagai seorang engineer pun dituntut untuk memiliki kemampuan analitik non teknis.
Di era digital economy kita sudah tidak bisa mengedepankan teknologi di atas kemanfaatan, justru sebaliknya, ujar Pak Rico. Masyarakat sudah tidak lagi peduli dengan berbagai platform teknologi yang dipergunakan oleh penyedia jasa, melainkan mereka akan lebih melihat kepada sejauh mana kemanfaatan sebuah teknologi bagi kehidupan mereka.
(abw/ans/sdh)